Jumat, 28 Oktober 2016

Contoh Laporan Prakerin



LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
DI KSPPS BMT UAS PAMOTAN
Image result for LAMBANG NU


Tanggal 2 Mei 2016 – 13 Agustus 2016
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat telah mengikuti Prakerin
Disusun oleh :
Nama                                     : Nur Ilya Mu’tasima
NIS                                         : 4431
Kelas                                      : XII
Kompetensi Keahlian         : Akuntansi
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
SMK NU LASEM
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI
2016
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI KSPPS BMT UAS PAMOTAN CABANG SURYA
Tanggal 2 Mei 2016 – 13 Agustus 2016
Lasem, 13 Agustus 2016
      Pembimbing DU/DI                                                         Pembimbing Sekolah
        Purwaningsih                                                                  Sri Winarti, S.Pd.
              Mengetahui                                                                    Mengetahui
     Pimpinan BMT UAS Pamotan                                           Kepala Sekolah
          Cabang Surya                                                                SMK NU LASEM
       Didik Dwi Sholeh                                                            Arif Dimyati, S.Ag
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya,sehinga penulisan Laporan Prakerin (Praktik Kerja Industri)  di KSPPS BMT Shohibul Ummat Rembang Cabang Sulang dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini,terutama kepada :
1.    Kedua Orang Tua saya, yang selalu memberikan dukungan kepada saya
2.    Bapak Arif Dimyati,S.Ag,selaku Kepala Sekolah SMK NU Lasem
3.    Bapak Didik Dwi Sholeh, selaku pembimbing DU/DI
4.    Bu Sri Winarti, selaku Pembimbing Sekolah
5.    Bapak/Ibu Guru SMK NU Lasem yang telah membimbing kami
6.    Seluruh Staf karyawan dan karyawati SMK NU Lasem
7.    Seluruh Staf karyawan dan karyawati BMT UAS PAMOTAN
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat penulis harapkan.Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Rembang, 13 Agustus 2016
       Nur Ilya Mu’tasima
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Tujuan Pelaksanaan Prakerin .................................................. 1
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan Prakerin ..................................... 2
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan ................................................................... 3
2.2 Visi dan Misi Perusahaan .......................................................... 9
2.3 Struktur Organisasi ................................................................... 10
BAB III. PROSES PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................... 12
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................... 12
3.3 Gambar Kerja .............................................................................. 13
3.4 Proses Pengerjaan .................................................................... 13
3.5 Implementasi Keselamatan Kerja ........................................... 14
3.6 Hasil yang dicapai ..................................................................... 14
BAB IV HASIL ANALISA
4.1 Keterlaksanaan (Faktor Pendukung dan Penghambat) .... 15
4.2 Manfaat yang dirasakan ........................................................... 15
4.3 Pengembangan/Tindak Lanjut ............................................... 16
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 17
5.2 Saran .........................................................................................   17                                                          
LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) sebagai perwujudan kebijaksanaan dari “ Link and Match “ dalam prosesnya dilaksanakan dalam dua tempat yaitu disekolah dan didunia usaha. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kualitas siswa agar siswa mampu dan sadar untuk mewujudkan system pembelajaran yang aktif serta keterampilan yang diperlukan di dunia industry.Salah satu usaha dalam melaksanakan pendidikan adalah adanya sekolah menengah kejuruan (SMK).
SMK memiliki kegiatan dibidang pendidikan yang mengarah kepada keterampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan.Maka dari itu sekolah menengah kejuruan dianjurkan untuk melaksanakan praktik kerja industrI (PRAKERIN).Prakerin ini merupakan salah satu bentuk emplementasi secara sistematis sinkron antara progam pendidikan di sekolah dengan progam penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia industry untuk mencapai tingkat keahlian.
1.2       Tujuan Pelaksanan Prakerin
1.    Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian dan keterampilan kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2.    Memperoleh pengalaman belajar di luar sekolah sebagai tambahan dan sekaligus pembuktian secara langsung dari teori-teori dan praktik-praktik yang didapatka di sekolah.
3.    Mendapatkan pengalaman kerja dari proses pendidikan dan dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan dunia usaha dan lingkungan sekolah.
4.    Mampu mengamalkan ilmu yang didapat di sekolah untuk mempraktikkan secara langsung ditempat prakerin.


1.3      Tujuan Pembuatan Laporan Prakerin
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar para siswa dapat melatih jiwa mandiri, berani, tanggung jawab serta disiplin. Selain itu juga dapat mengkaji ilmu terapan dari sekolah ke tempat prakerin. Adapun tujuan dari pembuatan laporan tersebut antara lain adalah :
1.  Untuk melatih kemampuan siswa dalam memahami, menyimpulkan dan mengembangkan pengetuhuan yang di dapat didunia industry saat prakerin dalam bentuk laporan tertulis.
2.  Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti Praktek Kerja Industri.
3.  Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan Sekolah kepada para siswa sehubungan dengan pelaksanaan PRAKERIN.
4.  Untuk memperoleh pengalaman menyusun laporan dan untuk memenuhi salah satu syarat dan bukti nyata bahwa siswa telah melaksanakan PRAKERIN.


BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
Berdasarkan pengalaman selama krisis multidimensi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, terbukti masyarakat ekonomi menengah ke bawah justru dapat lebih bertahan karena mereka lebih banyak berkutat dengan kegiatan-kegiatan ekonomi di sektor riil yang ternyata lebih tahan terhadap gempuran krisis. Oleh karenanya, ke depan diharapkan arah kebijakan pembangunan nasional dapat lebih memperhatikan masyarakat ekonomi bawah karena sebenarnya merekalah tulang punggung perekonomian negeri ini. Hanya saja, selama ini bank-bank konvensional sebagai alternatif penyedia dana bagi masyarakat lebih banyak berpihak pada pengusaha-pengusaha menengah ke atas, dengan alasan golongan ini lebih menjanjikan bagi perkembangan usaha mereka. Menjawab permasalahan ini, timbullah pemikiran untuk membentuk suatu lembaga keuangan alternatif yang dapat ikut berperan membangun masyarakat ekonomi kecil. Diharapkan lembaga keuangan ini dapat mengakomodir dan memenuhi kebutuhan dana usaha masyarakat ekonomi kecil sehingga nantinya akan tercipta kehidupan ekonomi yang saling menunjang, adil, merata dan menguntungkan semua pihak.
Jauh sebelum krisis multidimensi melanda Indonesia, sebenarnya telah berdiri sebuah Bank Syariah di Indonesia, yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang dalam seluruh kegiatan operasionalnya berusaha melaksanakan syariat-syariat Islam. Namun sayang, keberadaannya belum begitu diperhitungkan karena mengusung sistem perbankan syariah yang dianggap sebagai ‘barang baru’ yang tentu saja belum begitu familiar di kalangan masyarakat umum yang telah terbiasa dengan sistem perbankan konvensional. Namun ketika krisis ekonomi menghantam, ketika banyak bank-bank konvensional terancam ambruk, bank-bank dengan sistem syariah justru lebih mampu bertahan dan menunjukkan eksistensinya. Kenyataan ini seakan membuka mata dan


kesadaran banyak pihak akan kelebihan dan keunggulan sistem perbankan syariah dengan sistem bagi hasilnya yang ternyata lebih adill dan manusiawi. Sehingga kemudian banyak bermunculan lembaga-lembaga keuangan syariah, bak jamur dimusim hujan. Bahkan bank-bank konvensionalpun mulai melirik potensi ini dengan beramai-ramaii membuka unit pelayanan  syariah. Konsep syariah kini kian populer dan makin banyak pelaku keuangan yang meliriknya karena dianggap mampu memberikan keuntungan lebih yang tidak bisa diberikan oleh bank-bank konvensional. Pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan syariah yang signifikan ini diharapkan akan dapat memperkuat jaringan layanan dan dengan sendirinya akan meningkatkan eksistensi perbankan syariah di kancah perbankan nasional maupun internasional. Perbankan syariah kini makin memperluas jaringan yang diikuti dengan produk-produk yang kian inovatif, baik dalam penghimpunan dana ataupun penyaluran dana pembiayaan. Dan yang patut dihargai adalah fungsi intermediasi yang telah dijalankan dengan baik sehingga kesan yang timbul bukan antara pihak bank dengan nasabah, akan tetapi lebih merupakan suatu hubungan mitra kerja yang didalamnya terkandung suatu bentuk kepercayaan dan keinginan untuk dapat berbagi keuntungan secara adil dan merata demi kemajuan bersama.
Melihat potensi besar  lembaga-lembaga keuangan syariah dalam perannya untuk ikut membangun perekonomian  masyarakat, maka timbul keinginan sebagian anggota masyarakat di wilayah Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, untuk merintis berdirinya sebuah lembaga keuangan syariah. Atas prakarsa bersama, antara lain dari para tokoh masyarakat, pengusaha, ulama, pejabat setempat serta para pelaku ekonomi lainnya, maka didirikanlah sebuah lembaga keuangan syariah yang kemudian dikenal dengan nama Baitul Maal Wat Tanwil (BMT) Usaha Artha Sejahtera Pamotan, tepatnya pada tanggal 19 Oktober 1998.  Lembaga ini pertamakali didirikan dengan jumlah angota pendiri sebanyak 26 orang dengan simpanan pokok sebesar Rp. 250.000,- yang dapat diangsur sebanyak 12 kali, dan pada saat itu terkumpul saham pendiri sebesar Rp. 2.300.000,-. Pada awal operasinya, BMT UAS Pamotan mengontrak sebuah ruangan rumah dari salah satu pendiri, dengan jumlah pengelola sebanyak 5 orang.Masa awal beroperasi merupakan masa-masa paling sulit karena begitu banyak tantangan yang harus dihadapi dan begitu banyak permasalahan yang harus dipecahkan.Namun berbekal kerja keras, pantang menyerah, senantiasa kreatif dan inovatif, serta selalu berusaha meluruskan niat, keyakinan dan kepercayan diri, maka mereka berhasil melewati masa-masa sulit tersebut. Hingga kemudian BMT UAS Pamotan semakin maju dan mulai mendapatkan kepercayaan masyarakat sehingga dapat berkembang pesat.Lembaga ini mulai melebarkan sayapnya, mengembangkan unit-unit usaha, melengkapi sarana dan prasarana, menambah jumlah pengelola dan membuka kantor-kantor cabang baru sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan mempunyai jaringan layanan yang luas. Sejak bulan Juni 2004, BMT UAS Pamotan telah mengalami perubahan AD/ART dan berganti nama menjadi Koperasi Syariah Simpan Pinjam (KJKS) BMT Usaha Artha Sejahtera Pamotan, kemudian pada bulan November 2007, berganti badan hukum menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah(KJKS). Kerja keras selama kurang lebih 14 tahun telah membuahkan hasil yang cukup mengesankan.Sampai  saat ini KJKS BMT UAS Pamotan telah memiliki satu gedung pusat yang cukup megah dan 9 kantor cabang. Jumlah pengelola saat ini sebanyak 104 pengelola serta 2 tenaga keamanan dan 2 tenaga kebersihan.Peningkatan ini juga diikuti dengan peningkatan aset dari tahun ke tahun yang hingga akhir tahun 2014 telah mencapai 67 miliar rupiah.
Harus diakui, secara nominal pangsa pasar perbankan syariah di industri perbankan nasional masih kecil. Asetnya baru menguasai 1,13% dari total aset perbankan nasional dan kucuran dana pembiayaannyapun baru 1,99% dari seluruh kredit yang dikucurkan perbankan  Indonesia.  Meski begitu, banyak pelaku perbankan Indonesia yang yakin bahwa perbankan syariah di Indonesia cukup menjanjikan. Prospek bank syariah di Indonesia pada masa mendatang dipercaya akan makin baik karena ada kejelasan visi, misi dan pengembangan perbankan syariah nasional oleh otoritas perbankan di Indonesia.
a.    Srategi Bisnis
1.      Merumuskan tahapan perkembangan BMT
2.      Menerjemahkan visi dan misi ke dalam bentuk yang operasional
3.      Merumuskan jasa layanan/produk
4.      Mengidentifikasi hambatan dan persaingan
5.      Meningkatkan kualitas dan volume pembiayaan serta meningkatkan kualitas SDM secara     berkesinambungan
6.      Meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak
b.    Tujuan dan Sasaran
1.    Meningkatkan kesejahteraan Anggota melalui pengelolaan yang professional
2.    Penguatan modal jasadiyah dan ruhiyah bagi anggoata secara berkelanjutan
3.    Mewujudkan penerapan ekonomi syariah untuk masyarakat ekonomi kecil menengah
c.    Budaya Kerja
            BMT Usaha Artha Sejahtera sebagai lembaga jasa keuangan mikro syariah menetapkan budaya kerja dengan prinsip – prinsip syariah yang mengacu pada sikap akhlakul karimah dan kerahmatan. Sikap tersebut terinspirasi dengan empat sifat Rosulullah  yaitu :
a.    Shidiq
Menjaga integritas pribadi yang bercirikan ketulusan niat, kebersihan hati, kejernihan berfikir, berkata benar, bersikap terpuji dan mampu menjadi teladan.
b.    Amanah
Menjadi terpercaya, peka, obyektif dan disiplin serta penuh tanggung jawab.
c.    Fathonah
Profesionalisme dengan penuh inovasi, cerdas, terampil dengan semangat belajar dan berlatih yang berkesinambungan.
d.    Tablig
Kemampuan berkomunikasi atas dasar transparansi, pendampingan dan pemberdayaan yang penuh keadilan.
d.    Layanan Produk

1)    Simpanan

a)    Simpanan Muamalah
Adalah penyerahan dana/uang dari shohibul maal (pemilik dana) kepada mudhorib (pengelola dana) untuk digunakan dalam usaha halal, dimana keuntungan akan dibagikan sesuai dengan nisbah yang telah disepakati bersama.Simpanan ini bersifat bebas/tidak mengikat, baik dalam jumlah setoran, waktu penyetoran maupun penarikannya, sesuai dengan kemauan dan kemampuan anggota. Setoran awal minimal Rp. 5.000,- dan saldo minimal yang harus disisakan pada saat penarikan adalah Rp. 5.000,-
b)    Simpanan Muamalah Berjangka
Adalah jenis simpanan jatuh tempo yang penarikannya hanya bisa dilakukan sesuai dengan jangka waktu penarikan yang telah disepakati bersama pada awal penyetoran.Simpanan ini bersifat mengikat dengan jangka waktu penarikan 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan, dengan setoran awal minimal Rp. 1.000.000,-
c)    Simpanan Pendidikan
Adalah simpanan yang dikhusukan untuk biaya pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai tingkat Perguruan Tinggi, dapat disetorkan secara harian, mingguan atau bulanan.Simpanan ini juga bersifat mengikat, dimana penarikan hanya dapat dilakukan pada waktu menjelang kebutuhan pendidikan sesuai kesepakatan bersama, seperti pada saat catur wulan, akhir tahun pelajaran atau semesteran.
d)    Simpanan Qurban
Adalah jenis simpanan yang dikhususkan utnuk mewujudkan keinginan anggota yang ingin melaksanakan ibadah Qurban.Setoran dapat dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan, tetapi penarikan hanya dapat dilakukan pada saat datang musim Qurban pada tiap tahunnya.
e)    Simpanan Haji
Adalah jenis simpanan yang diperutukkan bagi nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji.Dapat disetorkan secara harian, minguan maupun bulanan.
f)     Simpanan Wadi’ah
Adalah bentuk simpanan dana sebagai ‘titipan’, semata-mata demi alasan keamanan, sehingga BMT tidak berkewajiban memberikan bagi hasil atas simpanan tersebut.
g)    Simpanan Cadangan Resiko
Adalah jenis simpanan yang penarikannya dikaitkan dengan pemberian pembiayaan dimana nasabah pembiayaan pada saat mengangsur diwajibkan menabung sesuai dengan kemampuan masing-masing dan baru dapat diambil setelah pembiayaannya lunas

2)    Pembiayaan

a.    Mudharabah (Bagi Hasil)
Adalah jenis pembiayaan dimana BMT menyediakan dana yang kemudian dikelola oleh nasabah pembiayaan. Hasil keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama dalam bentuk nisbah tertentu dari keuntungan pembiayaan.Apabila mengalami kerugian, maka BMT menanggung semua kerugian sedangkan nasabah mengalami kerugian waktu dan manajemen.
b.       Musyarakah (Bagi Hasil Bersyarikah)
Adalah jenis pembiayaan modal kerja dimana pihak BMT menyediakan sebagian modal usaha dan jika dimungkinkan BMT dapat ikut dalam proses manajemen. Pembagian keuntungan berdasarkan perjanjian, sesuai dengan proporsinya dalam bentuk nisbah.Apabila usaha mengalami kerugian, maka masing-masing pihak menanggung kerugian sesuai kesepakatan bersama.
c.        Murabahah (Pengadaan Barang Jatuh Tempo)
Adalah jenis pembiayaan untuk pengadaan barang yang pembayarannya dilakukan setelah jatuh tempo pengembalian, sebesar harga dasar barang yang dibeli ditambah mark up (keuntungan) yang telah disepakati bersama.
d.       Bai Bi Tsaman Ajil /BBA (Pengadaan Barang Cicilan)
Adalah akad jual beli/pengadaan barang dengan cara angsuran/cicilan. Jumlah kewajiban yang harus dibayar oleh anggota kepada BMT adalah jumlah harga barang modal ditambah dengan mark up (keuntungan) yang telah disepakati bersama.
e.       Qardhul Hasan
Adalah pembiayaan lunak yang diberikan atas dasar kewajiban sosial semata, dimana anggota tidak dituntut mengembalikan apapun kecuali modal pokok pembiayaan.
2.2   Visi dan Misi Perusahaan
a.    Visi Perusahaan
Visi KJKS BMT UAS Pamotan adalah meningkatkan kualitas ibadah anggota sehingga mampu berperan sebagai khalifah Allah
b.    Misi
1.  Misi KJKS BMT UAS Pamotan adalah untuk menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan pengusaha mikro serta membina kepedulian  Aghnia (si kaya) kepada Dhuafa (si miskin) secara terpola dan berkesinambungan
2.  Meningkatkan kesejahteraan Anggota
3.  Memperkuat dan memperluas Anggota diseluruh wilayah kerja BMT UAS Pamotan
4.  Meningkatkan profesionalisme kerja dalam suasana yang kondusif untuk menghasilkan kinerja yang terbaik dan amanah
5.  Meningkatkan manajemen pendampingan secara berkelanjutan bagi anggota agar lebih professional dan Islami
2.3      Struktur Organisasi
1.    Pengurus
Ketua                   :  dr. H. Imam Mujiyono
Sekretaris           :  Drs. H. Agus Basuki, M.Si
 Bendahara        :  H. Rubiyanto, S.Ag, M.S.I
2.    Dewan Syariah
Drs. H. Hadi Purwaningsih
Drs. Irsyad Ibrahim
3.    Satuan Pengawas Internal (SPI)
Koordinator        :  H. Mahmudi


STUKTUR ORGANISASI BMT UAS PAMOTAN CABANG SURYA
Man. Cabang     : Didik Dwi Sholeh
Staff IT                 : Ahmad Yusuf
Teller                    : Evi Nurhayati
                                Purwaningsih
                                Risqi Amelia
                                Bima Nugrahanto
                                Tri Joko Yuniarto
 


BAB III
PROSES PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Prakerin SMK NU Lasem tahun 2016 wajib diikuti oleh semua siswa/siswi kela 3 (tahun ajaran baru) selama 3 bulan.tanggal 2 Mei 2016 – 13 Agustus 2016 jam masuk prakerin pukul 07.15 jam selesai prakerin pukul 12.00.
Tempat pelaksanaan prakerin di BMT UAS PAMOTAN Cabang Surya Alamat Jl. Lasem KM 02 No 27 Pamotan Rembang 59261 Telp/Fax (0295) 4552665/4552666.
3.2  Alat dan Bahan
Alat dan Bahan dalam dunia kerja sangatlah penting,dimana alat dan bahan kerja turut menjadi bagian dari pekerjaan itu sendiri.Kelengkapan alat dan bahan kerja sebisa mungkin harus terpenuhi, demi hasil yang maksimal dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Oleh karena itu ketidaklengkapan alat dan bahan dalam pekerjaan akan mempengaruhi hasil pekerjaan itu sendiri. Selam di BMT Shohibul Ummat Cabang Sulang alat dan bahan kerjanya sudah terpenuhi, hal tersebut juga menunjang keefektifan dalam bekereja. Alat dan bahan kerja yang digunakan selama saya prakerin di BMT Shohibul Ummat  Cabang Sulang antara lain :
a)    Slip penyimpanan digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan simpanan dari nasabah
b)    Slip pengambilan digunakan untuk mencatat transaksi penarikan simpanan dari nasabah
c)    Alat tulis, seperti bulpoint,tipe x, spidol, pensil, dsb
d)    Buku kontrol angsuran digunakan untuk mencatat pembayaran ansuran nasabah
e)    buku jurnal pengambilan dignakan untuk mencatat transaksi pengambilan simpanan oleh nasabah
3.3  Gambar Kerja
a)    Simpanan dari Nasabah
b)   Penarikan Simpanan Nasabah
c)    Pembayaran Angsuran dari Nasabah
3.4  Proses Pengerjaan
1)    Proses pengerjaaan simpanan dari nasabah
Penerimaan kas dari simpanan nasabah terlebih dahulu dicatat di slip simpanan,Setelah dicatat ke dalam slip simpanan, kemudian dicatat ke dalam buku tabungan sesuai tanggal transaksi dengan menggunakan sandi “1” yang mana simpanan tersebut akan menambah saldo akhir simpanan nasabah, kemudian, nasabah diberikan kesempatan untuk mengecek saldo akhir tabungannya jika saja ada yang tidak sesuai. Jika sudah sesuai, buku tabungan itu bisa diserahkan kembali kepada nasabah
2)    Proses pengerjaan permintaan pengambilan simpanan dari nasabah
Permintaan pengambilan nasabah, harus disesuaikan dengan saldo simpanan nasabah yang bersangkutan. Jika melebihi saldo simpanan, maka permintaan penarikan pinjaman tidak diterima.Perrtama, catat nama, nomor rekening, serta jumlah nominal uang yang akan diambil oleh nasabah ke dalam slip penarikan, Kedua, mintalah tanda tangan kepada nasabah pada slip penarikan tersebut sebagai bukti persetujuan atas permintaan tersebut. Kemudian, catat transaksi tersebut ke dalam buku tabungan nasabah dengan menggunakan sandi “2”, dimana transaksi tersebut akan mengurangi saldo akhir simpanan nasabah. Nasabah, dipersilahkan untuk memeriksa buku tabungannnya, apakah sudah sesuai atau belum. Jika sudah, buku tabungan tersebut bias diserahkan langsung kepada nasabah.
3)     Proses pengerjaan pembayaran angsuran dari nasabah
Ketika nasabah akan membayar angsuran, maka teller akan menanya siapa nama dari nasbah tersebut untuk kemudian dicocokkan datanya di system,Setelah itu, uang yang diterima oleh teller akan dicatat ke dalam slip,Selanjutnya, transaksi tersebut dicatat ke dalam buku control angsuran sesuai dengan nama nasabah yang bersangkutan.
3.5  Implementasi Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja Adalah Segala upaya untuk mengurangi Kemungkinan Terjadinya kecelakaan saat melakukan pekerjaan. Oleh sebab itu,demi keselamatan kerja dan karyawan , pihak BMT Shohibul Ummat sudah mendaftarkan semua karyawan di BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Dimana prosedurnya karyawan yang didaftarkan dalam BPJS Kesehatan, tidak hanya karyawan itu sendiri yabg mendapatkan jaminan tersebut melainkan seluruh anggota keluarga.(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) adalah badan yang menyelenggarakan program jaminan sosial yang mencakup seluruh penduduk Indonesia. Namun agar jelas batas tanggung jawabnya, maka hal ini telah diatur
3.6 Hasil yang dicapai
Setelah selesai melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang di rencanakan dan yang kami susun untuk mendukung tercapainya tujuan, maka hasil yang kami dapatkan telah selesai dan berjalan lancar meskipun terdapat kendala yang dihadapi. Kami berharap dengan adanya prakerin akan memiliki keterampilan untuk terjun ke dunia kerja dan mampu bersaing di era globalisasi ini. Dengan adanya prakerin kami sedikit mengenal bagaimana kegiatan dunia kerja sesungguhnya ,kami lebih mandiri dan sedikit menambah ilmu pengetahuan dan belajar semangat untuk mencapai suatu tujuan. Saya juga mendapatkan banyk pengalaman ketika saya berada di lapangan,saya pernah mendapati nasabah yang tidak sabaran atau bahkan yang tidak sabaran.


BAB IV
HASIL ANALISA
4.1  Keterlaksanaan ( Faktor Pendukung dan Penghambat)
1     Faktor Pendukung
1)    Fasilitas yang disediakan oleh DUDI sangat memadai dan memenuhi terget sehingga dapat membantu dalam pelaksanaan prakerin.
2)    Karyawan yang ramah tamah
3)    Adanya kerja sama yang baik antara pegawai dengan peserta prakerin.
2     Faktor Penghambat
a)  Terkadang system yang digunakan untuk entry transaksi error, hal          tersebut menghambat proses saat bekerja
b)  Computer terkadang shutdown dengan sendirinya pada saat sedang  melakukan entry transaksi
c)  Cuaca yang terkadang tidak memento
d)  Kondisi kesehatan tubuh yang kurang fit
4.2  Manfaat yang disarankan
Melalui pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin) di KSPPS BMT UAS PAMOTAN CABANG SURYA. Ada beberapa manfaat yang kami rasakan antara lain:
1)    Mempraktekan teori dan praktek yang di dapatkan di sekolah dalam dunia kerja.
2)    Lebih percaya diri
3)    Menambah wawasan dalam duniakerja.
4)    Meningkatkan kedewasaan siswa dan melatih kesabaranUntuk mengerjakan suatu hal yang baru.
5)    Menguji mental dalam dunia kerja atau industri.


4.3  Pengembangan atau tindak lanjut
1.    Akan mengembangkan lagi di sekolah sesuai dengan apa yang telah di dapatkan di. dunia usaha dan industri.
2.    Akan mengamalkan apa yang di dapatkan di tempat praktek kepada teman teman
3.    Mengusulkan kepada sekolah agar meningkatkan lagi kemampuan siswa dalam menghadapi pelaksanaan prakerin.
4.    Praktek lapangan sangat perlu dan terus mencoba berlatih untuk menjadi yang terbaik.


BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Dari pengalaman Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan di KSPPS BMT UAS PAMOTAN CABANG SURYA selama kurang lebih 3 bulan dapat diambil kesimpulan :
1)  Dengan melaksanakan uji kompetensi Praktik Kerja Industri ini dapat diketahui sejauh mana kemampuan yang saya miliki.
2)  Dengan adanya Praktik Kerja Industri ini, Siswa dapat menambah ilmu pengetahuan dari pengalaman karena bisa langsung dipraktikan dengan perusahan / instansi sehinggga menambah motivasi bagi peserta dalam memperdalam ilmu dan pengetahuan.
3)  Setelah pelaksanaan PRAKERIN ini dapat disimpulkan antara teori yang dapat di sekolah dengan praktek kerja di dunia usaha memiliki banyak perbedaan. Teori lebih sulit jika dibandingkan dengan praktek secara langsung.
4)  Keberhasilan pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini sangat dibutuhkan oleh para siswa/siswi agar dapat bisa mengikuti salah satu syarat untuk menempuh UAS/UAN. Dengan dibuatnya laporan PRAKERIN ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi lancarnya pelaksanaan Praktek Kerja Industri, terutama pada tahap awal kerja berkaitan dengan paket keahlian yang ada di Dunia usaha/Dunia industri.
5.2  Saran
1)    Saran untuk pihak sekolah
a)    Monitoring siswa/siswi prakerin lebih sering lagi. Karena beberapa siswa ada yang kurang paham tentang prosdur-prosedur selama prakerin / karena kurangnya komunikasi dengan pihak pembimbing seklah.
b)    Sebelum melaksanakan prakerin, diharapkan upgrading lebih ditingkatkan lagi


c)    Dengan adanya pelaksanaan prakerin SMK NU Lasem, diharapkan hubungan kerjasama dengan BMT Shohibul Ummat dapat terus terjalin dengan baik
2)    Saran untuk pihak DU/DI
            Kedisiplinan bekerja harap ditingkatkan lagi. Supaya semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan tepat dan Kerjasama antar sesama karyawan harap ditingkatkan lagi, supaya semua pekerjaan bias terselesaikan dengan maksimal.


LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.Menghitung uang tabungan nasabah






2 Merekap tabungan nasabah

                       

                        3 Mengisi Bagi Hasil


1 komentar:

  1. Terbaik!!! Kemaren saya ada baca ternyata ada tempat magang di pekanbaru yang katanya kalo magang di situ menyenang kan

    BalasHapus

 

Dunia Accounting Nurilya Template by Ipietoon Cute Blog Design