LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
DI KSPPS BMT UAS PAMOTAN
Tanggal
2 Mei 2016 – 13 Agustus 2016
Laporan
ini dibuat sebagai salah satu syarat telah mengikuti Prakerin
Disusun
oleh :
Nama : Nur Ilya
Mu’tasima
NIS : 4431
Kelas : XII
Kompetensi Keahlian : Akuntansi
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
SMK NU LASEM
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI
2016
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI KSPPS BMT UAS PAMOTAN CABANG SURYA
Tanggal
2 Mei 2016 – 13 Agustus 2016
Lasem,
13 Agustus 2016
Pembimbing DU/DI Pembimbing Sekolah
Purwaningsih Sri
Winarti, S.Pd.
Mengetahui Mengetahui
Pimpinan BMT UAS Pamotan Kepala Sekolah
Cabang Surya SMK
NU LASEM
Didik Dwi Sholeh Arif
Dimyati, S.Ag
KATA PENGANTAR
Puji
syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada saya,sehinga penulisan Laporan Prakerin (Praktik Kerja
Industri) di KSPPS BMT Shohibul Ummat
Rembang Cabang Sulang dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini dapat
terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian laporan ini,terutama kepada :
1.
Kedua Orang Tua saya, yang selalu memberikan dukungan
kepada saya
2.
Bapak
Arif Dimyati,S.Ag,selaku Kepala Sekolah SMK NU Lasem
3.
Bapak Didik Dwi Sholeh, selaku pembimbing DU/DI
4.
Bu
Sri Winarti, selaku Pembimbing Sekolah
5.
Bapak/Ibu
Guru SMK NU Lasem yang telah membimbing kami
6.
Seluruh
Staf karyawan dan karyawati SMK NU Lasem
7.
Seluruh
Staf karyawan dan karyawati BMT UAS PAMOTAN
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.Untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat
penulis harapkan.Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Rembang, 13 Agustus
2016
Nur Ilya Mu’tasima
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Tujuan Pelaksanaan Prakerin .................................................. 1
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan
Prakerin ..................................... 2
BAB
II. PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan ................................................................... 3
2.2 Visi dan Misi Perusahaan .......................................................... 9
2.3 Struktur Organisasi ................................................................... 10
BAB
III. PROSES PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................... 12
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................... 12
3.3 Gambar Kerja .............................................................................. 13
3.4 Proses Pengerjaan .................................................................... 13
3.5 Implementasi Keselamatan Kerja
........................................... 14
3.6 Hasil yang dicapai ..................................................................... 14
BAB IV HASIL ANALISA
4.1 Keterlaksanaan (Faktor
Pendukung dan Penghambat) .... 15
4.2 Manfaat yang dirasakan ........................................................... 15
4.3 Pengembangan/Tindak Lanjut ............................................... 16
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 17
5.2 Saran ......................................................................................... 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
sebagai perwujudan kebijaksanaan dari “ Link and Match “ dalam prosesnya
dilaksanakan dalam dua tempat yaitu disekolah dan didunia usaha. Upaya ini
dilaksanakan dalam rangka peningkatan kualitas siswa agar siswa mampu dan sadar
untuk mewujudkan system pembelajaran yang aktif serta keterampilan yang
diperlukan di dunia industry.Salah satu usaha dalam melaksanakan pendidikan
adalah adanya sekolah menengah kejuruan (SMK).
SMK memiliki kegiatan dibidang pendidikan yang
mengarah kepada keterampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan.Maka dari itu
sekolah menengah kejuruan dianjurkan untuk melaksanakan praktik kerja industrI
(PRAKERIN).Prakerin ini merupakan salah satu bentuk emplementasi secara
sistematis sinkron antara progam pendidikan di sekolah dengan progam penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia industry
untuk mencapai tingkat keahlian.
1.2 Tujuan
Pelaksanan Prakerin
1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian dan
keterampilan kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Memperoleh pengalaman belajar di luar sekolah sebagai
tambahan dan sekaligus pembuktian secara langsung dari teori-teori dan
praktik-praktik yang didapatka di sekolah.
3. Mendapatkan pengalaman kerja dari proses pendidikan
dan dapat mengetahui
perbedaan antara lingkungan dunia usaha dan lingkungan sekolah.
4. Mampu mengamalkan ilmu yang
didapat di sekolah untuk mempraktikkan secara langsung ditempat prakerin.
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan Prakerin
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar para
siswa dapat melatih jiwa mandiri, berani, tanggung jawab serta disiplin. Selain
itu juga dapat mengkaji ilmu terapan dari sekolah ke tempat prakerin. Adapun tujuan dari pembuatan laporan tersebut antara lain
adalah :
1. Untuk melatih kemampuan siswa
dalam memahami, menyimpulkan dan mengembangkan pengetuhuan yang di dapat
didunia industry saat prakerin dalam bentuk laporan tertulis.
2. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti
Praktek Kerja Industri.
3. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan
Sekolah kepada para siswa sehubungan dengan pelaksanaan PRAKERIN.
4. Untuk memperoleh pengalaman
menyusun laporan dan untuk memenuhi salah satu syarat dan bukti nyata bahwa
siswa telah melaksanakan PRAKERIN.
BAB II
PROFIL
PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
Berdasarkan pengalaman
selama krisis multidimensi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, terbukti
masyarakat ekonomi menengah ke bawah justru dapat lebih bertahan karena mereka
lebih banyak berkutat dengan kegiatan-kegiatan ekonomi di sektor riil yang
ternyata lebih tahan terhadap gempuran krisis. Oleh karenanya, ke depan
diharapkan arah kebijakan pembangunan nasional dapat lebih memperhatikan
masyarakat ekonomi bawah karena sebenarnya merekalah tulang punggung
perekonomian negeri ini. Hanya saja, selama ini bank-bank konvensional sebagai
alternatif penyedia dana bagi masyarakat lebih banyak berpihak pada
pengusaha-pengusaha menengah ke atas, dengan alasan golongan ini lebih
menjanjikan bagi perkembangan usaha mereka. Menjawab permasalahan ini,
timbullah pemikiran untuk membentuk suatu lembaga keuangan alternatif yang
dapat ikut berperan membangun masyarakat ekonomi kecil. Diharapkan lembaga
keuangan ini dapat mengakomodir dan memenuhi kebutuhan dana usaha masyarakat
ekonomi kecil sehingga nantinya akan tercipta kehidupan ekonomi yang saling
menunjang, adil, merata dan menguntungkan semua pihak.
Jauh sebelum krisis
multidimensi melanda Indonesia, sebenarnya telah berdiri sebuah Bank Syariah di
Indonesia, yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang dalam seluruh kegiatan
operasionalnya berusaha melaksanakan syariat-syariat Islam. Namun sayang,
keberadaannya belum begitu diperhitungkan karena mengusung sistem perbankan
syariah yang dianggap sebagai ‘barang baru’ yang tentu saja belum begitu
familiar di kalangan masyarakat umum yang telah terbiasa dengan sistem
perbankan konvensional. Namun ketika krisis ekonomi menghantam, ketika banyak
bank-bank konvensional terancam ambruk, bank-bank dengan sistem syariah justru
lebih mampu bertahan dan menunjukkan eksistensinya. Kenyataan ini seakan
membuka mata dan
kesadaran banyak pihak
akan kelebihan dan keunggulan sistem perbankan syariah dengan sistem bagi
hasilnya yang ternyata lebih adill dan manusiawi. Sehingga kemudian banyak
bermunculan lembaga-lembaga keuangan syariah, bak jamur dimusim hujan. Bahkan
bank-bank konvensionalpun mulai melirik potensi ini dengan beramai-ramaii
membuka unit pelayanan syariah. Konsep
syariah kini kian populer dan makin banyak pelaku keuangan yang meliriknya
karena dianggap mampu memberikan keuntungan lebih yang tidak bisa diberikan
oleh bank-bank konvensional. Pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan syariah yang
signifikan ini diharapkan akan dapat memperkuat jaringan layanan dan dengan
sendirinya akan meningkatkan eksistensi perbankan syariah di kancah perbankan
nasional maupun internasional. Perbankan syariah kini makin memperluas jaringan
yang diikuti dengan produk-produk yang kian inovatif, baik dalam penghimpunan
dana ataupun penyaluran dana pembiayaan. Dan yang patut dihargai adalah fungsi
intermediasi yang telah dijalankan dengan baik sehingga kesan yang timbul bukan
antara pihak bank dengan nasabah, akan tetapi lebih merupakan suatu hubungan
mitra kerja yang didalamnya terkandung suatu bentuk kepercayaan dan keinginan
untuk dapat berbagi keuntungan secara adil dan merata demi kemajuan bersama.
Melihat potensi besar lembaga-lembaga keuangan syariah dalam
perannya untuk ikut membangun perekonomian
masyarakat, maka timbul keinginan sebagian anggota masyarakat di wilayah
Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, untuk merintis berdirinya
sebuah lembaga keuangan syariah. Atas prakarsa bersama, antara lain dari para
tokoh masyarakat, pengusaha, ulama, pejabat setempat serta para pelaku ekonomi
lainnya, maka didirikanlah sebuah lembaga keuangan syariah yang kemudian
dikenal dengan nama Baitul Maal Wat Tanwil (BMT) Usaha Artha Sejahtera Pamotan,
tepatnya pada tanggal 19 Oktober 1998.
Lembaga ini pertamakali didirikan dengan jumlah angota pendiri sebanyak
26 orang dengan simpanan pokok sebesar Rp. 250.000,- yang dapat diangsur
sebanyak 12 kali, dan pada saat itu terkumpul saham pendiri sebesar Rp.
2.300.000,-. Pada awal operasinya, BMT UAS Pamotan mengontrak sebuah ruangan
rumah dari salah satu pendiri, dengan jumlah pengelola sebanyak 5 orang.Masa
awal beroperasi merupakan masa-masa paling sulit karena begitu banyak tantangan
yang harus dihadapi dan begitu banyak permasalahan yang harus dipecahkan.Namun
berbekal kerja keras, pantang menyerah, senantiasa kreatif dan inovatif, serta
selalu berusaha meluruskan niat, keyakinan dan kepercayan diri, maka mereka
berhasil melewati masa-masa sulit tersebut. Hingga kemudian BMT UAS Pamotan
semakin maju dan mulai mendapatkan kepercayaan masyarakat sehingga dapat
berkembang pesat.Lembaga ini mulai melebarkan sayapnya, mengembangkan unit-unit
usaha, melengkapi sarana dan prasarana, menambah jumlah pengelola dan membuka
kantor-kantor cabang baru sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada nasabah
dan mempunyai jaringan layanan yang luas. Sejak bulan Juni 2004, BMT UAS
Pamotan telah mengalami perubahan AD/ART dan berganti nama menjadi Koperasi
Syariah Simpan Pinjam (KJKS) BMT Usaha Artha Sejahtera Pamotan, kemudian pada
bulan November 2007, berganti badan hukum menjadi Koperasi Jasa Keuangan
Syariah(KJKS). Kerja keras selama kurang lebih 14 tahun telah membuahkan hasil
yang cukup mengesankan.Sampai saat ini
KJKS BMT UAS Pamotan telah memiliki satu gedung pusat yang cukup megah dan 9 kantor cabang. Jumlah pengelola saat
ini sebanyak 104
pengelola serta 2 tenaga keamanan dan 2 tenaga kebersihan.Peningkatan ini juga
diikuti dengan peningkatan aset dari tahun ke tahun yang hingga akhir tahun 2014 telah mencapai 67 miliar rupiah.
Harus diakui, secara
nominal pangsa pasar perbankan syariah di industri perbankan nasional masih
kecil. Asetnya baru menguasai 1,13% dari total aset perbankan nasional dan
kucuran dana pembiayaannyapun baru 1,99% dari seluruh kredit yang dikucurkan
perbankan Indonesia. Meski begitu, banyak pelaku perbankan
Indonesia yang yakin bahwa perbankan syariah di Indonesia cukup menjanjikan.
Prospek bank syariah di Indonesia pada masa mendatang dipercaya akan makin baik
karena ada kejelasan visi, misi dan pengembangan perbankan syariah nasional
oleh otoritas perbankan di Indonesia.
a. Srategi Bisnis
1. Merumuskan tahapan perkembangan BMT
2. Menerjemahkan visi dan misi ke dalam bentuk
yang operasional
3. Merumuskan jasa layanan/produk
4. Mengidentifikasi hambatan dan
persaingan
5. Meningkatkan kualitas dan volume
pembiayaan serta meningkatkan kualitas SDM secara berkesinambungan
6. Meningkatkan sinergi dengan berbagai
pihak
b. Tujuan dan
Sasaran
1.
Meningkatkan
kesejahteraan Anggota melalui pengelolaan yang professional
2.
Penguatan
modal jasadiyah dan ruhiyah bagi anggoata secara berkelanjutan
3.
Mewujudkan
penerapan ekonomi syariah untuk masyarakat ekonomi kecil menengah
c. Budaya Kerja
BMT
Usaha Artha Sejahtera sebagai lembaga jasa keuangan mikro syariah menetapkan
budaya kerja dengan prinsip – prinsip syariah yang mengacu pada sikap akhlakul
karimah dan kerahmatan. Sikap tersebut terinspirasi dengan empat sifat
Rosulullah yaitu :
a.
Shidiq
Menjaga integritas
pribadi yang bercirikan ketulusan niat, kebersihan hati, kejernihan berfikir,
berkata benar, bersikap terpuji dan mampu menjadi teladan.
b.
Amanah
Menjadi terpercaya, peka, obyektif dan
disiplin serta penuh tanggung jawab.
c.
Fathonah
Profesionalisme
dengan penuh inovasi, cerdas, terampil dengan semangat belajar dan berlatih
yang berkesinambungan.
d.
Tablig
Kemampuan
berkomunikasi atas dasar transparansi, pendampingan dan pemberdayaan yang penuh
keadilan.
d. Layanan Produk
1) Simpanan
a)
Simpanan Muamalah
Adalah
penyerahan dana/uang dari shohibul maal (pemilik dana) kepada mudhorib
(pengelola dana) untuk digunakan dalam usaha halal, dimana keuntungan akan
dibagikan sesuai dengan nisbah yang telah disepakati bersama.Simpanan ini
bersifat bebas/tidak mengikat, baik dalam jumlah setoran, waktu penyetoran
maupun penarikannya, sesuai dengan kemauan dan kemampuan anggota. Setoran awal
minimal Rp. 5.000,- dan saldo minimal yang harus disisakan pada saat penarikan
adalah Rp. 5.000,-
b)
Simpanan Muamalah Berjangka
Adalah jenis simpanan jatuh tempo yang
penarikannya hanya bisa dilakukan sesuai dengan jangka waktu penarikan yang
telah disepakati bersama pada awal penyetoran.Simpanan ini bersifat mengikat
dengan jangka waktu penarikan 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan, dengan setoran
awal minimal Rp. 1.000.000,-
c)
Simpanan Pendidikan
Adalah
simpanan yang dikhusukan untuk biaya pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak
sampai tingkat Perguruan Tinggi, dapat disetorkan secara harian, mingguan atau
bulanan.Simpanan ini juga bersifat mengikat, dimana penarikan hanya dapat
dilakukan pada waktu menjelang kebutuhan pendidikan sesuai kesepakatan bersama,
seperti pada saat catur wulan, akhir tahun pelajaran atau semesteran.
d)
Simpanan Qurban
Adalah
jenis simpanan yang dikhususkan utnuk mewujudkan keinginan anggota yang ingin
melaksanakan ibadah Qurban.Setoran dapat dilakukan secara harian, mingguan dan
bulanan, tetapi penarikan hanya dapat dilakukan pada saat datang musim Qurban
pada tiap tahunnya.
e)
Simpanan Haji
Adalah
jenis simpanan yang diperutukkan bagi nasabah yang ingin menunaikan ibadah
haji.Dapat disetorkan secara harian, minguan maupun bulanan.
f)
Simpanan Wadi’ah
Adalah
bentuk simpanan dana sebagai ‘titipan’, semata-mata demi alasan keamanan,
sehingga BMT tidak berkewajiban memberikan bagi hasil atas simpanan tersebut.
g)
Simpanan Cadangan Resiko
Adalah
jenis simpanan yang penarikannya dikaitkan dengan pemberian pembiayaan dimana
nasabah pembiayaan pada saat mengangsur diwajibkan menabung sesuai dengan
kemampuan masing-masing dan baru dapat diambil setelah pembiayaannya lunas
2) Pembiayaan
a.
Mudharabah
(Bagi Hasil)
Adalah
jenis pembiayaan dimana BMT menyediakan dana yang kemudian dikelola oleh
nasabah pembiayaan. Hasil keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama
dalam bentuk nisbah tertentu dari keuntungan pembiayaan.Apabila mengalami
kerugian, maka BMT menanggung semua kerugian sedangkan nasabah mengalami
kerugian waktu dan manajemen.
b.
Musyarakah
(Bagi Hasil Bersyarikah)
Adalah
jenis pembiayaan modal kerja dimana pihak BMT menyediakan sebagian modal usaha
dan jika dimungkinkan BMT dapat ikut dalam proses manajemen. Pembagian
keuntungan berdasarkan perjanjian, sesuai dengan proporsinya dalam bentuk
nisbah.Apabila usaha mengalami kerugian, maka masing-masing pihak menanggung
kerugian sesuai kesepakatan bersama.
c.
Murabahah
(Pengadaan Barang Jatuh Tempo)
Adalah
jenis pembiayaan untuk pengadaan barang yang pembayarannya dilakukan setelah
jatuh tempo pengembalian, sebesar harga dasar barang yang dibeli ditambah mark
up (keuntungan) yang telah disepakati bersama.
d.
Bai
Bi Tsaman Ajil /BBA (Pengadaan Barang Cicilan)
Adalah
akad jual beli/pengadaan barang dengan cara angsuran/cicilan. Jumlah kewajiban
yang harus dibayar oleh anggota kepada BMT adalah jumlah harga barang modal
ditambah dengan mark up (keuntungan) yang telah disepakati bersama.
e.
Qardhul
Hasan
Adalah
pembiayaan lunak yang diberikan atas dasar kewajiban sosial semata, dimana
anggota tidak dituntut mengembalikan apapun kecuali modal pokok pembiayaan.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
Visi KJKS BMT UAS Pamotan adalah
meningkatkan kualitas ibadah anggota sehingga mampu berperan sebagai khalifah
Allah
b. Misi
1. Misi KJKS BMT UAS Pamotan adalah untuk
menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan
pengusaha mikro serta membina kepedulian
Aghnia (si kaya) kepada Dhuafa (si miskin) secara terpola dan
berkesinambungan
2. Meningkatkan kesejahteraan Anggota
3. Memperkuat dan memperluas Anggota
diseluruh wilayah kerja BMT UAS Pamotan
4. Meningkatkan profesionalisme kerja
dalam suasana yang kondusif untuk menghasilkan kinerja yang terbaik dan amanah
5. Meningkatkan manajemen pendampingan
secara berkelanjutan bagi anggota agar lebih professional dan Islami
2.3
Struktur Organisasi
1. Pengurus
Ketua : dr. H. Imam Mujiyono
Sekretaris : Drs. H. Agus Basuki, M.Si
Bendahara : H. Rubiyanto, S.Ag, M.S.I
2.
Dewan Syariah
Drs.
H. Hadi Purwaningsih
Drs.
Irsyad Ibrahim
3. Satuan
Pengawas Internal (SPI)
Koordinator
:
H. Mahmudi
STUKTUR ORGANISASI BMT UAS PAMOTAN CABANG SURYA
Man. Cabang :
Didik Dwi Sholeh
Staff IT :
Ahmad Yusuf
Teller :
Evi Nurhayati
Purwaningsih
Risqi Amelia
Bima Nugrahanto
Tri Joko Yuniarto
BAB III
PROSES PELAKSANAAN
3.1
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Prakerin
SMK NU Lasem tahun 2016 wajib diikuti oleh semua siswa/siswi kela 3 (tahun
ajaran baru) selama 3 bulan.tanggal 2 Mei 2016 – 13 Agustus 2016 jam masuk
prakerin pukul 07.15 jam selesai prakerin pukul 12.00.
Tempat pelaksanaan prakerin di BMT UAS
PAMOTAN Cabang Surya Alamat Jl. Lasem KM 02 No 27 Pamotan Rembang 59261
Telp/Fax (0295) 4552665/4552666.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
dan Bahan dalam dunia kerja sangatlah penting,dimana alat dan bahan kerja turut
menjadi bagian dari pekerjaan itu sendiri.Kelengkapan alat dan bahan kerja
sebisa mungkin harus terpenuhi, demi hasil yang maksimal dalam setiap pekerjaan
yang dilakukan. Oleh karena itu ketidaklengkapan alat dan bahan dalam pekerjaan
akan mempengaruhi hasil pekerjaan itu sendiri. Selam di BMT Shohibul Ummat
Cabang Sulang alat dan bahan kerjanya sudah terpenuhi, hal tersebut juga
menunjang keefektifan dalam bekereja. Alat dan bahan kerja yang digunakan
selama saya prakerin di BMT Shohibul Ummat
Cabang Sulang antara lain :
a)
Slip
penyimpanan digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan simpanan dari nasabah
b)
Slip
pengambilan digunakan untuk mencatat transaksi penarikan simpanan dari nasabah
c)
Alat
tulis, seperti bulpoint,tipe x, spidol, pensil, dsb
d)
Buku
kontrol angsuran digunakan untuk mencatat pembayaran ansuran nasabah
e)
buku
jurnal pengambilan dignakan untuk mencatat transaksi pengambilan simpanan oleh
nasabah
3.3 Gambar Kerja
a) Simpanan dari
Nasabah
b) Penarikan
Simpanan Nasabah
c) Pembayaran
Angsuran dari Nasabah
3.4 Proses Pengerjaan
1)
Proses
pengerjaaan simpanan dari nasabah
Penerimaan
kas dari simpanan nasabah terlebih dahulu dicatat di slip simpanan,Setelah
dicatat ke dalam slip simpanan, kemudian dicatat ke dalam buku tabungan sesuai
tanggal transaksi dengan menggunakan sandi “1” yang mana simpanan tersebut akan
menambah saldo akhir simpanan nasabah, kemudian, nasabah diberikan kesempatan
untuk mengecek saldo akhir tabungannya jika saja ada yang tidak sesuai. Jika
sudah sesuai, buku tabungan itu bisa diserahkan kembali kepada nasabah
2)
Proses
pengerjaan permintaan pengambilan simpanan dari nasabah
Permintaan pengambilan nasabah, harus
disesuaikan dengan saldo simpanan nasabah yang bersangkutan. Jika melebihi
saldo simpanan, maka permintaan penarikan pinjaman tidak diterima.Perrtama,
catat nama, nomor rekening, serta jumlah nominal uang yang akan diambil oleh
nasabah ke dalam slip penarikan, Kedua, mintalah tanda tangan kepada nasabah
pada slip penarikan tersebut sebagai bukti persetujuan atas permintaan
tersebut. Kemudian, catat transaksi tersebut ke dalam buku tabungan nasabah
dengan menggunakan sandi “2”, dimana transaksi tersebut akan mengurangi saldo
akhir simpanan nasabah. Nasabah, dipersilahkan untuk memeriksa buku
tabungannnya, apakah sudah sesuai atau belum. Jika sudah, buku tabungan
tersebut bias diserahkan langsung kepada nasabah.
3)
Proses pengerjaan pembayaran angsuran dari
nasabah
Ketika nasabah akan membayar angsuran,
maka teller akan menanya siapa nama dari nasbah tersebut untuk kemudian
dicocokkan datanya di system,Setelah itu, uang yang diterima oleh teller akan
dicatat ke dalam slip,Selanjutnya, transaksi tersebut dicatat ke dalam buku
control angsuran sesuai dengan nama nasabah yang bersangkutan.
3.5 Implementasi
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja Adalah Segala upaya
untuk mengurangi Kemungkinan Terjadinya kecelakaan saat melakukan pekerjaan.
Oleh sebab itu,demi keselamatan kerja dan karyawan , pihak BMT Shohibul Ummat
sudah mendaftarkan semua karyawan di BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Dimana prosedurnya karyawan yang didaftarkan dalam BPJS Kesehatan, tidak hanya
karyawan itu sendiri yabg mendapatkan jaminan tersebut melainkan seluruh
anggota keluarga.(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) adalah badan yang
menyelenggarakan program jaminan sosial yang mencakup seluruh penduduk
Indonesia. Namun agar jelas batas tanggung jawabnya, maka hal ini telah diatur
3.6 Hasil yang dicapai
Setelah
selesai melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang di rencanakan dan yang kami
susun untuk mendukung tercapainya tujuan, maka hasil yang kami dapatkan telah
selesai dan berjalan lancar meskipun terdapat kendala yang dihadapi. Kami
berharap dengan adanya prakerin akan memiliki keterampilan untuk terjun ke
dunia kerja dan mampu bersaing di era globalisasi ini. Dengan adanya prakerin
kami sedikit mengenal bagaimana kegiatan dunia kerja sesungguhnya ,kami lebih
mandiri dan sedikit menambah ilmu pengetahuan dan belajar semangat untuk
mencapai suatu tujuan. Saya juga mendapatkan banyk
pengalaman ketika saya berada di lapangan,saya pernah mendapati nasabah yang
tidak sabaran atau bahkan yang tidak sabaran.
BAB IV
HASIL
ANALISA
4.1
Keterlaksanaan ( Faktor
Pendukung dan Penghambat)
1
Faktor
Pendukung
1) Fasilitas yang disediakan oleh DUDI sangat memadai dan
memenuhi terget sehingga dapat membantu dalam pelaksanaan prakerin.
2) Karyawan yang ramah tamah
3) Adanya kerja sama yang baik antara pegawai dengan
peserta prakerin.
2 Faktor Penghambat
a)
Terkadang system yang
digunakan untuk entry transaksi error, hal tersebut menghambat proses saat
bekerja
b)
Computer terkadang shutdown
dengan sendirinya pada saat sedang
melakukan entry transaksi
c) Cuaca
yang terkadang tidak memento
d) Kondisi
kesehatan tubuh yang kurang fit
4.2 Manfaat yang disarankan
Melalui pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin)
di KSPPS BMT UAS PAMOTAN CABANG SURYA. Ada beberapa manfaat yang kami rasakan
antara lain:
1)
Mempraktekan
teori dan praktek yang di dapatkan di sekolah dalam dunia kerja.
2)
Lebih percaya diri
3)
Menambah
wawasan dalam duniakerja.
4)
Meningkatkan
kedewasaan siswa dan melatih kesabaranUntuk mengerjakan suatu hal yang baru.
5)
Menguji
mental dalam dunia kerja atau industri.
4.3 Pengembangan atau tindak lanjut
1.
Akan
mengembangkan lagi di sekolah sesuai dengan apa yang telah di dapatkan di.
dunia usaha dan industri.
2.
Akan
mengamalkan apa yang di dapatkan di tempat praktek kepada teman teman
3.
Mengusulkan
kepada sekolah agar meningkatkan lagi kemampuan siswa dalam menghadapi
pelaksanaan prakerin.
4.
Praktek
lapangan sangat perlu dan terus mencoba berlatih untuk menjadi yang terbaik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari
pengalaman Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan di KSPPS
BMT UAS PAMOTAN CABANG SURYA selama
kurang lebih 3 bulan dapat diambil kesimpulan :
1) Dengan melaksanakan uji kompetensi Praktik Kerja Industri ini dapat diketahui sejauh mana kemampuan yang saya
miliki.
2) Dengan
adanya Praktik Kerja Industri ini, Siswa dapat
menambah ilmu pengetahuan dari pengalaman karena bisa langsung dipraktikan
dengan perusahan / instansi sehinggga menambah motivasi bagi peserta dalam memperdalam
ilmu dan pengetahuan.
3) Setelah
pelaksanaan PRAKERIN ini dapat disimpulkan antara teori yang dapat di sekolah
dengan praktek kerja di dunia usaha memiliki banyak perbedaan. Teori lebih
sulit jika dibandingkan dengan praktek secara langsung.
4) Keberhasilan
pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini sangat
dibutuhkan oleh para siswa/siswi agar dapat bisa mengikuti salah satu syarat
untuk menempuh UAS/UAN. Dengan dibuatnya laporan PRAKERIN ini diharapkan dapat
dijadikan acuan bagi lancarnya pelaksanaan Praktek Kerja Industri, terutama
pada tahap awal kerja berkaitan dengan paket keahlian yang ada di Dunia
usaha/Dunia industri.
5.2 Saran
1)
Saran untuk pihak sekolah
a) Monitoring siswa/siswi prakerin
lebih sering lagi. Karena beberapa siswa ada yang kurang paham tentang
prosdur-prosedur selama prakerin / karena kurangnya komunikasi dengan pihak
pembimbing seklah.
b) Sebelum melaksanakan prakerin,
diharapkan upgrading lebih ditingkatkan lagi
c) Dengan adanya pelaksanaan
prakerin SMK NU Lasem, diharapkan hubungan kerjasama dengan BMT Shohibul Ummat
dapat terus terjalin dengan baik
2) Saran
untuk pihak DU/DI
Kedisiplinan
bekerja harap ditingkatkan lagi. Supaya semua pekerjaan dapat terselesaikan
dengan cepat dan tepat dan Kerjasama antar sesama karyawan harap ditingkatkan
lagi, supaya semua pekerjaan bias terselesaikan dengan maksimal.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.Menghitung uang tabungan nasabah
2 Merekap tabungan
nasabah
3 Mengisi Bagi Hasil